Powered By Blogger

Minggu, 16 Oktober 2022

NIKMAT SEHAT DAN RASA SYUKUR

Sumber Gambar : https://tasawufpsikoterapi.fuda.iainkediri.ac.id/kesehatan-adalah-nikmat-allah-yang-tak-ternilai-harganya/


NIKMAT SEHAT DAN RASA SYUKUR

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Semua orang pasti menginginkan hidup sehat. Tidak ada orang yang mau sakit. Mengapa? Karena sakit itu tidak enak. Seringan apapun suatu penyakit, tetaplah tidak enak. Maka banyak orang berusaha menjaga kesehatan agar tidak sakit, seperti rutin berolah raga, menjaga pola makan, menjaga pola kerja, menjaga keseimbangan jasmani dan rohani, dll.

 

Walaupun sudah berusaha menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, terkadang ada orang yang tiba-tiba mendapat cobaan berupa sakit. Penyakit yang dideritanya bisa saja berupa penyakit langka atau jenis penyakit baru yang belum ada obatnya. Terkadang ada sebagian orang menyikapi orang yang menderita penyakit aneh atau langka dengan pandangan negatif, misalnya menyalahkan perilakunya. Mereka beranggapan bahwa orang yang mengidap penyakit aneh atau langka adalah pelaku dosa atau orang yang perilakunya tidak baik. Tepatkah sikap seperti itu?

 

Menurut pendapat saya, kita sebaiknya tidak mudah menghakimi orang lain yang sedang mendapat cobaan hidup berupa sakit dengan dugaan-dugaan tak berdasar atau memberikan komentar yang justru bisa menyinggung perasaan orang yang sakit. Pengalaman pribadi. Dulu saya pernah sakit dan harus dirawat di RS hingga seminggu lamanya. Setelah pulang ke rumah, ada tetangga yang menjenguk. Tetangga tersebut menanyakan saya sakit apa. Setelah saya jelaskan sakitnya, dia berkomentar yang kesannya menganggap remeh sakit yang saya derita hanya karena saya tidak sampai dioperasi.

 

Mendengar komentar tetangga saya tersebut, saya agak tersinggung. Komentar tetangga saya tersebut terasa menyakitkan hati saya karena sakit yang saya derita dianggapnya ringan padahal saya yang merasakan luar biasa sakitnya sampai saya menangis karena tidak tahan dengan rasa sakitnya, kok dia begitu gampangnya menganggap sakit saya tidak berat.

 

Dari pengalaman tersebut, saya berusaha untuk tidak mudah memberikan komentar terhadap sakit seseorang. Setiap menjenguk orang sakit atau mendengar sahabat maupun kerabat sedang sakit, saya lebih suka mendoakan baik saya ucapkan secara lisan maupun hanya dalam hati saja agar mereka cepat sembuh dan kembali sehat. Saya merasa tidak berhak untuk menghakimi seseorang yang sakit dengan predikat-predikat negatif yang kurang berdasar atau menasihatinya agar dia meningkatkan ibadah dan amal kebaikannya supaya sakitnya cepat diangkat Allah.

 

Sakit memang tidak kita inginkan, tapi jika ternyata takdir sakit mendatangi kita maka kita harus bersabar. Sabar dalam arti semangat berikhtiar mencari kesembuhan, semangat optimis bisa sembuh, dan tidak berputus asa dari mengharapkan kesembuhan dari Allah Swt. Seperti halnya yang saya alami dalam seminggu ini. Selama seminggu ini, penyakit lama saya ternyata kembali kambuh dengan agak parah. Setiap hari saya merasakan rasa sakit yang cukup menyiksa. Walau saya telah berusaha mengurangi rasa sakit dengan minum obat pereda nyeri tetapi efeknya kurang terasa.

 

Saya "bersahabat" dengan penyakit tersebut sudah beberapa tahun lamanya, dan hampir setiap hari dengan durasi waktu yang bervariasi - mulai dari beberapa jam, setengah hari hingga bahkan bisa sampai seharian - dan intensitas rasa sakit yang juga bervariasi - dari sedikit sakit hingga sangat sakit sekali yang mengakibatkan saya terkadang sampai menangis dan hanya bisa berguling-guling di tempat tidur menahan rasa sakit. Beberapa ikhtiar mencari kesembuhan dengan berbagai metode pengobatan - mulai dari pengobatan medis hingga pengobatan alternatif- sudah saya coba dan belum membuahkan hasil yang menggembirakan.

 

Awal mengidap penyakit tersebut dan mendengar penjelasan dokter bedah yang pernah menangani penyakit saya, saya sempat shock dan berputus asa. Tapi seiring waktu, akhirnya saya bisa menerima kondisi saya dan berusaha menjalani hidup seperti biasa. Saya berusaha mengatur pola hidup sehari-hari. Jika tiba-tiba sakitnya kambuh, saya langsung istirahat sampai rasa sakit hilang. Kalau rasa sakit masih bisa saya tahan, maka saya tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Tetapi jika rasa sakitnya tak tertahankan, maka saya langsung istirahat dan berusaha untuk tidur agar tidak merasakan rasa sakit yang bisa berlangsung berjam-jam.

 

Demikianlah saya menjalani hidup sehari-hari dalam beberapa tahun ini. Saya berusaha bisa menerima kondisi tubuh saya dan berusaha bisa bersahabat dengan rasa sakit tersebut. Saya bersyukur walau setiap hari harus merasakan rasa sakit dengan intensitas dan frekuensi yang bervariasi, saya masih tetap bisa menjalankan aktivitas dan mengerjakan tugas-tugas pekerjaan walau tidak semaksimal dulu sebelum sakit. Saya percaya pasti ada hikmah kebaikan di balik penyakit yang saya derita saat ini. Saya tetap berusaha menjalani hidup dengan bahagia dan beraktivitas secara normal.

 

Setiap ketika rasa sakit itu mendera, saya begitu merindukan rasanya sehat. Begitu rasa sakit tersebut hilang, saya merasakan betapa nikmatnya rasa sehat itu. Rasanya plong sekali bagaikan baru saja terlepas dari beban hidup yang berat. Ternyata memang benar, sehat itu adalah karunia Allah Swt yang nikmatnya tiada tara. Nikmat sehat akan sangat terasa manakala kita sedang sakit. Maka benar sekali ajaran agama agar kita menjaga kesehatan sebelum datangnya sakit. Sudahkah kita mensyukuri nikmat sehat yang dikaruniakan Allah Swt?

 

Saya paham bahwa hidup itu hanya "sawang sinawang". Apa yang kita lihat pada orang lain belum tentu sama dengan yang sebenarnya. Pun demikian yang orang lain lihat pada diri kita juga belum tentu sama dengan kondisi kita sebenarnya. Kita jangan merasa hidup kita paling menderita karena bisa jadi ada orang lain yang jauh lebih menderita dari kita, hanya karena tidak diperlihatkan maka kita tidak mengetahuinya. Jangan merasa masalah hidup yang kita hadapi itu paling berat karena bisa jadi ada orang lain yang punya masalah jauh lebih berat, hanya kita tidak mengetahuinya.

 

Dalam kehidupan ini, kita harus yakin bahwa setiap orang pasti punya masalah dan beban hidup masing-masing. Maka yang harus kita lakukan adalah kita tetap selalu tersenyum dalam menjalani kehidupan ini. Kita harus selalu optimis bahwa hidup kita akan semakin baik. Dan yang terpenting kita terus berusaha agar bisa menjadi orang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Semoga Allah Swt meridai niat dan usaha baik kita. Amin. []

 

Gumpang Baru, 15 Oktober 2022

 

_________________________

*) Penulis adalah Ketua komunitas menulis SAHABAT PENA KITA (SPK), sebuah komunitas menulis skala nasional yang sejak 23 Juli 2019 sudah berbadan hukum, sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-001097.AH.01.04.Tahun 2019, tentang pengesahan pendirian badan hukum Yayasan Sahabat Pena Kita.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer