Powered By Blogger

Jumat, 31 Mei 2024

AKHLAK KEPADA ORANG SAKIT


AKHLAK KEPADA ORANG SAKIT
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro


Setiap kejadian di dunia ini tidak terlepas dari izin Allah SWT. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa sepengetahuan dan seizin Allah SWT. Artinya setiap kejadian di dunia ini berlangsung mengikuti mekanisme kerja hukum alam yang merepresentasikan kehendak Allah SWT. 


Kejadian yang bisa menimpa siapapun dan kapanpun adalah sakit. Sakit adalah kejadian seizin Allah SWT yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Tidak ada orang yang mau sakit karena sakit itu tidak enak. Sakit adalah penderitaan, baik secara fisik maupun psikis (mental). Orang yang sedang sakit tidak hanya merasakan sakit pada tubuh jasmaninya (fisik), tetapi psikisnya juga terganggu. 


Untuk bisa sembuh dari sakit yang diderita, seseorang terkadang tidak cukup dengan diobati secara fisik, tetapi juga psikisnya perlu diobati. Ketika fisik mendukung untuk sembuh tetapi psikisnya lemah (kehilangan motivasi sembuh, putus asa, kehilangan semangat hidup), maka pasti sulit sembuh. Jadi perlu ada keseimbangan antara penyembuhan fisik dan penyembuhan psikis. 


Tetapi walaupun tidak diinginkan, ketika kejadian sakit diizinkan Allah SWT, maka seseorang bisa tiba-tiba menderita sakit. Terkadang seseorang dapat menderita sakit secara tiba-tiba tanpa pernah diduga  sebelumnya. Tiba-tiba saja ia jatuh sakit dan sakitnya berkepanjangan karena tidak sembuh-sembuh atau sembuh dalam jangka waktu yang lama. 


Orang yang mengalami kejadian sakit yang tidak terduga dan tidak diharapkan dalam jangka waktu lama hingga tidak ada kepastian kapan sembuhnya seperti ini akan dapat mengalami penurunan ataupun kehilangan motivasi hidup.


Orang-orang sakit seperti ini selain memerlukan pengobatan fisik juga membutuhkan pengobatan psikis. Terkadang pengobatan psikis lebih diutamakan karena akan berpengaruh besar kepada keberhasilan pengobatan fisik. Orang sakit yang telah bangkit semangat dan motivasi hidupnya akan menimbulkan auto sugesti pada dirinya untuk sembuh.  


Berangkat dari pemikiran di atas, maka kepada siapapun yang sedang menderita sakit hendaknya kita bersikap positif dengan memotivasi dan membangkitkan semangatnya untuk sembuh. Mendoakan kesembuhan untuk orang yang sakit jauh lebih daripada memberikan  statement-statement penghakiman yang kurang berdasar, seperti sakit karena kurang bersyukur, kurang sedekah, kurang ibadah, dan lain sebagainya. 


Hal yang dibutuhkan oleh orang yang sedang sakit bukanlah penghakiman negatif tetapi support dan motivasi untuk sembuh. Perhatian dan kepedulian kepada orang yang sakit juga sangat berdampak positif bagi proses penyembuhan. Pemberian nasihat kepada pasien untuk sabar dan ikhlas menjalani ujian sakit dan mendoakan untuk kesembuhan pasien merupakan sikap positif yang sebaiknya disampaikan ke pasien, bukan sebaliknya. []


Kamar 718A RS UNS, 31 Mei 2024.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer