Sumber Gambar: https://www.asliindonesia.net/kata-bijak-cinta/ |
MENCINTAI DAN DICINTAI KUNCI MENGGAPAI HIDUP BAHAGIA
Oleh
:
Agung
Nugroho Catur Saputro
Setiap orang pasti mengharapkan hidupnya
bahagia. Setiap pasangan suami-istri pasti mencita-citakan dapat membangun
kehidupan keluarga yang harmonis, bahagia, dan sejahtera. Tidak ada di dunia
ini orang yang tidak ingin bahagia. Demikian juga tidak ada di dunia ini orang
yang tidak membutuhkan cinta. Setiap insan Tuhan pastilah ingin mencintai orang
yang dicintainya dan sebaliknya ia ingin dicintai oleh orang yang dicintainya
tersebut. Dan dunia ini pun diciptakan karena cinta-Nya Allah swt kepada
Rasulullah Muhammad saw.
Cinta dapat mendatangkan kebahagiaan.
Cinta juga mampu membangkitkan semangat seseorang. Karena rasa cinta lah
seorang laki-laki rela bekerja keras demi menafkahi keluarganya. Karena rasa
cintalah seorang perempuan rela meninggalkan kedua orang tuanya dan ikut hidup
bersama laki-laki lain. Pun demikian, karena rasa cintalah seorang perempuan mau
menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengabdi dan melayani suaminya serta menjaga
kehormatan keluarganya. Cinta memang membawa energi luar biasa. Cinta adalah
anugerah terbesar dari sang Maha Pencipta yang patut disyukuri.
Melalui rasa cintalah manusia di dunia
ini berkembang biak dan bertambah banyak. Melalui rasa cintalah dunia ini masih
dalam kondisi damai dan tenteram. Kalau bukan karena cinta, lantas apa yang
menjadi alasan? Hanya cintalah yang mampu membangkitkan semangat seseorang
untuk menembus gelapnya kehidupan demi mewujudkan dunia yang terang benderang,
penuh warna dan diliputi rasa cinta dan kasih sayang.
Setiap orang yang memiliki rasa cinta
dalam dirinya akan memiliki harapan besar untuk bahagia. Hanya rasa cintalah
yang membuat setiap orang merasakan kebahagiaan. Tidak ada orang yang hidupnya
bahagia tanpa didahului rasa cinta. Cinta yang suci nan tulus itulah yang
dikaruniakan Tuhan kepada setiap makhluknya. Hanya ketulusan hati dan kesucian
cinta yang akan mampu mempersatukan dua insan di dunia tuk meraih kebahagiaan
sejati. Kebahagiaan yang dihasilkan dari perpaduan cinta dan kesucian pastilah
datang dari Allah swt, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Siapakah
yang tidak berharap kasih dan cinta-Nya?
Kebahagiaan adalah puncak impian bagi
setiap orang. Kebahagiaan adalah akhir dari harapan setiap orang. Berbagai
upaya dilakukan orang hanya agar ia merasakan kebahagiaan. Apakah yang dimaksud
bahagia itu? Apakah setiap orang pasti merasakan kebahagiaan? Mudahkah kita
meraih kebahagiaan dalam hidup ini? Bagaimana cara kita agar mudah mencapai
kebahagiaan? Apa saja tips-tips meraih hidup bahagia dan diridlai Allah swt?
Dalam buku Mindful Life karya
Darmawan Aji dikisahkan bahwa pada suatu hari Socrates mengajukan sebuah
pertanyaan kepada murid-muridnya, “Apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?”
Socrates ingin mengajak murid-muridnya berdiskusi tentang tujuan akhir
kehidupan manusia. Salah satu muridnya, Aristippos dari Kyrene menjawab bahwa
yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kenikmatan. Argumentasi Aristippos
adalah bahwa manusia sejak kecilnya selalu mencari kenikmatan dan bila tidak
mendapatkannya, dia akan mencari sesuatu yang lain lagi. Dari sinilah kemudian
muncul filsafat hedonism yang diprakarsai oleh Aristippos. Istilah hedonisme
berasal dari kata hedone (bahasa
Yunani) yang berarti kenikmatan (pleasure).
Filsafat hedonisme menyatakan kita hanya termotivasi oleh dua hal : kenikmatan
dan kesengsaraan. Maka untuk mencapai hidup yang bahagia kita perlu mengejar kenikmatan dan
menghindari kesengsaraan (Aji, 2019).
Semua orang pasti mengharapkan kehidupan
yang bahagia. Tapi sayangnya ternyata tidak setiap orang mengetahui bagaimana
cara menjalani hidup yang bahagia dan ternyata juga tidak setiap orang
mampu menemukan kebahagiaan dalam
hidupnya. Ternyata tidak mudah mendapatkan kebahagiaan, Hal ini dikuatkan oleh Hendrik
Ibsen, seorang filosof bangsa Norwegia (1828-1906) yang sampai berkeyakinan
bahwa mencari bahagia itu hanya menghabiskan umur saja, karena jalan untuk
menempuhnya sangat tertutup, dan setiap ikhtiar untuk melangkah ke sana
senantiasa terbentur (Saputro, 2020).
Kebahagiaan merupakan perasaan jiwa yang
sulit dikatakan. Perasaan bahagia itu begitu nyata tetapi sulit digambarkan.
Muhammad Iqbal, seorang tokoh pemikir muslim modern berpendapat bahwa
kebahagiaan yang agung akan diperoleh jika manusia telah mencapai taraf insan kamil, yaitu kesempurnaan proses
kehidupan di dalam ego (pribadi). Semakin sempurna kepribadian, maka semakin
sejati ego, dan semakin dekat pula kepada Tuhan (Iqbal, 1981).
Kebahagiaan dapat diraih dengan cinta.
Orang yang memiliki rasa cinta akan mempunyai harapan untuk hidup bahagia.
Hidup bahagia bukan hanya ketika kita memiliki segalanya, tetapi justru ketika
kita bisa berbagi untuk sesama, maka hidup kita akan bahagia. Kebahagiaan
hakiki adalah ketika kita dapat berbagi dan menebar manfaat kebaikan kepada sesama
makhluk Tuhan.
Setiap orang pasti memiliki kebutuhan
dalam perjalanan kehidupannya. Termasuk cinta adalah kebutuhan setiap insan di
dunia. Tidak ada manusia yang tidak butuh cinta. Atas dasar inilah mencintai
adalah sebuah kebutuhan. Orang yang hatinya memiliki cinta pasti membutuhkan
sarana untuk membagikan rasa cintanya tersebut. Maka mencintai bukanlah
kewajiban kita, tetapi justru menjadi kebutuhan kita.
Cinta bukan hanya untuk dimiliki, tetapi
juga untuk dibagi. Kebahagiaan memiliki cinta masih kalah dengan kebahagiaan
ketika kita bisa berbagi cinta. Cinta kepada sesama adalah manifestasi dari
kebahagiaan. Berbagi cinta kepada orang-orang terkasih adalah awal dari
kebahagiaan. Tetapi, ujung dari semua kebahagiaan adalah ketika seorang hamba
mampu memberikan cintanya kepada Tuhan yang Maha Kasih, yakni Allah swt. Inilah
kebahagiaan sejati. Jika kita mampu mencapai tahap ini, maka kenikmatan
menjalankan ibadah niscaya akan kita rasakan. Kebahagiaan ketika menjalankan
perintah Tuhan akan melahirkan keikhlasan. Dan ikhlas adalah puncak dari
penghambaan kepada sang Khalik.
Kita butuh memberikan cinta kita kepada
seseorang. Melalui kebutuhan dan keinginan berbagi cinta dan kasih sayang
inilah Allah menggerakkan roda kehidupan manusia. Hanya karena adanya rasa
cintalah setiap orang memiliki spirit untuk membahagiakan diri sendiri dan orang
lain (keluarga). Dengan rasa cinta yang dimilikinya, seseorang punya harapan
untuk meraih kehidupan yang bahagia.
Mencintai dan dicintai adalah fitrah
kehidupan manusia. Bahagia dan membahagiakan adalah tujuan manusia diciptakan
ke dunia ini. Berbagi cinta dan kasih sayang adalah cara Tuhan menjaga
kelangsungan hidup manusia di dunia. Masihkah engkau tidak percaya bahwa cinta
itu berharga? Masihkah engkau beranggapan bahwa bahagia itu sulit dicapai? Kita
semua memiliki harapan untuk bahagia selama masih ada rasa cinta di hati kita.
Cinta dan bahagia adalah pasangan serasi yang tidak pernah terpisahkan. Maka
jika engkau ingin bahagia, jaga dan peliharalah rasa cinta di hatimu.
Berikanlah rasa cintamu kepada orang yang engkau cintai agar engkau merasakan arti
sebenarnya kebahagiaan. Salam bahagia. []
Daftar Pustaka
Aji, D. (2019). Mindful Life: Seni Menjalani
Hidup Bahagia dan Bermakna. Surakarta: Metagraf.
Iqbal,
M. (1981). The Reconstruction of Religion Thought in Islam. New Delhi:
Kitab Bhavan.
Saputro,
A. N. C. (2020). Harmoni Kehidupan: Inspirasi Menjalani Kehidupan yang
Seimbang. Sukabumi: Farha Pustaka.
____________________________
*Agung Nugroho Catur Saputro adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana Master (M. Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain aktif sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 36 judul buku, Peraih Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA di penerbit CV. Putra Nugraha, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 di Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), serta Trainer tersertifikasi ThinkBuzan Certified iMindMap Leader (UK) dan Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia). Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar