Powered By Blogger

Rabu, 16 Desember 2020

MENGHINDARI PENGARUH NEGATIF

Sumber Gambar : Berdasarkan Sains: Makin Banyak Grup Media Sosial Makin Banyak Teman (idntimes.com)


Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Beberapa waktu yang lalu saya meng-unfollow seorang teman Facebook. Langkah itu sengaja saya ambil demi kebaikan diri saya sendiri. Saya tidak ingin perjuangan saya selama ini untuk membangun semangat berbagi kebaikan dan menciptakan hati yang sehat (qolbun salim) selama ini hancur gara-gara berteman dengan orang yang membawa pengaruh negatif.

Saya kenal baik dengan orang yang saya unfollow tersebut. Lumayan cukup lama saya mengenalnya. Hanya mengamati postingannya di Facebook akhir-akhir ini, saya merasa tidak nyaman setiap hari disuguhi bacaan yang isinya nyinyir dan tendensius provokatif.

Menurut pandangan saya, pertemanan di dunia maya maupun di dunia nyata itu sama saja, hanya berbeda media sarananya. Maka pertemanan di dunia maya tetap harus mengedepankan etika dan kebaikan. Mungkin ada orang yang berpendapat bahwa ia sah-sah saja memposting apapun yang ia sukai, termasuk postingan-postingan bernada provokatif dan ujaran kebencian, toh itu di akun pribadi. Benar bahwa ia memposting di akun pribadi, tetapi jika ia mensetting public berarti postingan tersebut untuk dibagikan ke Kalayak umum. Seharusnya kalau bertujuan hanya untuk mengekspresikan diri, maka postingannya disetting private.

Dengan mensetting public berarti seseorang memposting sesuatu yang akan dibaca orang lain. Nah di sinilah perlunya rasa empati dari setiap orang dalam bermedia sosial. Ketika seseorang memposting sebuah postingan bernada negatif, apakah ia berpikir bagaimana tanggapan teman medsosnya yang terpaksa harus membaca postingannya tersebut. Apakah ia berpikir bagaimana seandainya orang lain juga melakukan yang sama dengannya, yaitu memposting sesuatu yang tidak ia sukai, apakah ia tetap nyaman-nyaman saja?

Mungkin ada orang yang berpendapat, kalau tidak suka dengan postingannya ya gak usah baca. Gitu aja kok repot. Jika demikian, berarti orang tersebut egois dan tidak memikirkan kepentingan orang lain. Kalau menurut saya, daripada setiap hari harus dipaksa membaca postingan-postingan yang negatif dan merusak hati, mendingan  unfollow saja. Gitu aja kok repot.

Mungkin ada sebagian orang akan berpendapat, kok unfollow gitu, itu namanya tidak menghormati pertemanan dong? Maka jawaban saya adalah apakah ketika orang yang suka memposting konten-konten provokatif dan ujaran kebencian tersebut di beranda akun medsosnya, ia masih memikirkan pertemanannya? Apakah ia pernah mikir bagaimana perasaan teman-teman medsosnya dengan setiap hari ia suguhi postingan konten-konten negatif?

Di sinilah kita menggunakan kebebasan hak kita. Orang yang suka memposting konten-konten negatif dengan alasan kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat, silakan saja. Tapi saya juga punya hak kebebasan untuk tidak dipaksa membaca postingan konten-konten negatif. Saya memilih menggunakan hak kebebasan saya untuk memilih meng-unfollow dia demi kebaikan diri saya. Saya memilih melindungi hati dan pikiran saya dari pengaruh negatif orang-orang yang hanya memikirkan egonya saja. Dengan demikian, saya dan dia sama-sama menggunakan hak kebebasan. Fear kan? []

 

Gumpang Baru, 16 Desember 2020

 

_______________________

*) Agung Nugroho Catur Saputro,S.Pd.,M.Sc., ICT staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP, Penulis dan pegiat literasi yang telah menerbitkan lebih dari 30 judul buku,  Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2, serta Trainer MindMap tersertifikasi ThinkBuzan iMindMap Leader dan Indomindmap Certified Trainer-ICT. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis dapat diakses di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, Website : https://sahabatpenakita.id dan Blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Postingan Populer