Powered By Blogger

Senin, 19 Juni 2023

DAFTAR BELANJAAN SI KECIL



DAFTAR BELANJAAN SI KECIL

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Kelahiran putri kecil kami lima tahun yang lalu merupakan anugerah luar biasa dari Allah Swt. untuk keluarga kami. Kehadiran dia merupakan kejutan bagi saya dan istri. Mengapa? Karena selama sepuluh tahun lamanya kami mengharap dan menunggu dikaruniai momongan lagi setelah kelahiran anak pertama. Berbagai usaha sudah kami tempuh, mulai periksa ke dokter kandungan, mengkonsumsi herbal, pijat refleksi, hingga datang ke pengobatan alternatif. Tetapi semua ikhtiar kami tersebut tidak juga membuahkan hasil.

 

Karena merasa sudah berusaha secara maksimal dan tidak pernah berhenti berdoa kepada Allah Swt, akhirnya kami berusaha ikhlas menerima takdir. Kami memutuskan untuk tidak berharap lagi untuk mempunyai momongan lagi. Kami memasrahkan semuanya kepada Allah Swt. Kami sudah berikhtiar secara maksimal dan kami rasa sudah tidak ada ikhtiar lagi yang bisa kami lakukan. Kami rasa sudah waktunya kami mengembalikan segala urusan kami kepada-Nya.  Kami berhusnudzan mungkin ini sudah takdir kami untuk hanya memiliki satu anak. Kami ikhlas menerima ketetapan Allah Swt dan berprasangka baik bahwa mungkin ini takdir terbaik untuk kami.

 

Tetapi ternyata di luar dugaan kami, ketika kami sudah mengikhlaskan diri hanya memiliki satu anak dan tidak terlalu berharap lagi mendapatkan momongan, Allah Swt justru memberikan kejutan kepada kami. Di luar dugaan kami, ternyata Allah Swt membalas keikhlasan kami dengan kabar kehamilan istri. Kami hampir tidak percaya dengan keajaiban dan kejutan dari Allah Swt. Dulu ketika kami sangat berharap kehadiran seorang bayi, Allah Swt belum juga mengabulkan harapan kami. Tetapi ketika kami sudah benar-benar ikhlas menerima keadaan dengan satu anak, justru Allah Swt memberikan kejutan dan menambah rasa syukur kami kepada-Nya.

 

Sungguh, cara Allah Swt memberikan nikmat-Nya kepada kami di luar dugaan kami. Mungkin inilah rahasia dari sebuah keikhlasan. Allah Swt menguji keikhlasan hati kami. Allah Swt menguji keimanan kami melalui penundaan pengabulan doa selama sepuluh tahun untuk mengetahui apakah kami benar-benar percaya kepada-Nya dan ikhlas menerima segala ketetapan-Nya. Dan ketika kami sudah berada pada kondisi ikhlas menerima keadaan yang merupakan ketetapan-Nya, Allah Swt mengabulkan doa dan harapan kami selama sepuluh tahun ini. Sungguh, nikmat Allah Swt melalui penundaan waktu pengabulan doa ini begitu terasa di hati kami. Kami merasakan begitu nikmat dan bermaknanya sebuah pengabulan doa. Pengabulan doa di saat hati kami telah terbebas dari kesombongan sifat manusiawi dan hanya berisi kebersihan jiwa dan keikhlasan akan kehendak-Nya.

 

Sekarang, sang buah hati kami yang kehadirannya telah kami tunggu selama sepuluh tahun telah berusia lima tahun. Sejak kehadirannya di dunia ini, keluarga kami serasa penuh dengan kebahagiaan. Tingkah lucunya yang menggemaskan telah membuat rumah sering diwarnai tawa bahagia. Kami terus memantau perkembangannya. Setiap periode waktu pertumbuhannya, putri kecil kami menunjukkan kemajuan yang signifikan. Tahap-tahap tugas perkembangannya dijalani dengan baik. Dulu waktu kecil dia memang sempat agak lambat dalam perkembangan kemampuan motorik berjalan, tetapi hal itu diimbangi dengan kemajuan aspek yang lain.  

 

Kemarin kembali putri kecil kami menunjukkan perilaku yang lucu tapi mengembirakan. Kejadiannya diawali ketika si kecil berkata ke saya (papinya) jika dia ingin pergi ke supermarket Assalam Hypermarket (eks Goro Assalam) karena ada beberapa barang kebutuhannya yang telah habis. Ternyata dia telah membuat daftar belanjaan yang ingin dibeli.

 

Sesampainya di Assalam Hypermarket, dia membuka tas pinggangnya dan mengeluarkan sebuah amplop kertas yang ternyata berisi tulisan daftar belanjaan yang akan dibeli dan sebuah pulpen. Layaknya seorang ibu-ibu, dia membaca kertas daftar belanjaannya dan melihat-lihat barang yang sesuai daftar belanjaannya. Saya mendampinginya mencari barang-barang kebutuhannya yang dia tulis di daftar belanja. Yang membuat saya sedikit tertawa adalah karena dia belum pandai menulis, maka daftar barang yang mau dibeli tidak ditulis melainkan digambar. Saya membatin, “Wah sikecil tambah pintar aja. Kok dia sudah kepikiran membuat daftar belanjaan seperti maminya”.

 

Awal memasuki supermarket, kami mendampingi putri kecil kami mencari barang-barang belanjaanya. Saat saya melihat kertas daftar belanjaanya, ternyata ada dua kertas yang dilipat rapi. Kertas pertama berisi daftar belanjaan seputar alat-alat belajar, seperti pencil, tempat pencil, pencil warna, dan buku. Kertas kedua berisi daftar belanjaan seputar buah-buahan, seperti anggur, apel, pear, dan tidak lupa buah tomat yang merupakan buah kesukaannya. Tomat bagaikan buah wajib yang harus kami sediakan di rumah karena setiap hari si kecil minta makan buah tomat. Untuk barang belanjaan yang sudah didapat, di daftar belanjaan dia menandainya dengan menggunakan pulpen.

 

Ada yang berubah dari perilaku putri kecil kami. Kami mengamati, dulu sebelum masuk sekolah TK, si kecil kalau ikut ke supermarket pasti membeli mainan. Tapi sekarang setelah masuk sekolah TK, dia sudah tidak selalu minta beli mainan lagi. Hanya sesekali dia minta mainan, itupun mainan yang ada unsur belajarnya seperti beli lilin malam yang bisa dibentuk-bentuk. Sekarang kalau ikut ke supermarket, tempat pertama yang dituju adalah stand alat-alat sekolah seperti pencil warna dan buku mewarnai. Baru setelah itu ke stand buah dan sayur untuk membeli buah tomat dan mentimun. Kedua jenis buah/sayur ini merupakan kesukaannya. Jika dia merasa lapar dan kurang berminat dengan makanan yang ada di meja makan, maka solusinya adalah dia makan tomat atau mentimun.

 

Demikian sedikit kisah perkembangan putri kecil kami yang sekarang mulai bertambah kemampuannya dalam merencanakan daftar belanjaan yang akan dibelinya. Dan lucunya, ketika barang-barang belanjaan yang tertulis di daftar belanjaannya sudah terbeli semua, dia tidak minta beli barang yang lain. Ketika semua barang kebutuhannya sudah dapat, maka ia segera minta pulang karena barang belanjannya sudah ada semua. Kami kadang kagum dan heran, darimana ia belajar pengetahuan untuk merencanakan daftar belanjanya.

 

Gumpang Baru, 19 Juni 2023

 

___________________________________

*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer