MENULIS DAN SEMANGAT PERBAIKAN DIRI
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Sejak keberadaan internet, perkembangan
teknologi media sosial online begitu pesatnya. Hampir setiap orang memiliki
akun media sosial, bahkan ada yang memiliki lebih dari satu akun. Kemajuan
teknologi media sosial memang sangat mewarnai gaya hidup (lifestyle)
orang-orang zaman sekarang.
Teknologi media sosial telah memberikan
berbagai kemudahan bagi orang untuk melakukan berbagai aktivitas. Ada orang
yang menggunakan media sosial untuk pertemanan, terhubung dengan teman-teman
sekolahnya dulu, ada yang untuk bisnis (online shop), ada yang untuk berdakwah,
ada yang untuk memotivasi, ada yang untuk promosi, dan ada pula yang untuk
mengaktualisasikan ide/gagasan/pemikirannya sendiri.
Dilihat dari cara menggunakan akun media
sosialnya, ada orang yang suka membagikan tulisan orang lain, ada orang yang
suka memberikan komentar terhadap tulisan/berita orang lain, dan ada pula yang
suka membagikan tulisannya sendiri.
Dilihat dari kandungan tulisan di media
sosial, ada tulisan yang memotivasi, ada tulisan yang mendeskripsikan, ada
tulisan yang mengajak, ada tulisan yang menggiring opini, dan lain-lain.
Dilihat dari muatan tulisan di media sosial,
ada tulisan yang bermuatan religius, ada tulisan yang bermuatan politik, ada
tulisan yang bermuatan edukasi, dan lain-lain.
Dilihat dari tujuan postingan tulisan di media
sosial, ada tulisan yang bertujuan mengajak ke arah kebaikan, ada tulisan yang
bertujuan memberikan pencerahan dan solusi terhadap suatu permasalahan, ada
tulisan yang bertujuan memotivasi dan menyemangati, dan lain-lain.
Dilihat dari dampak yang ditimbulkan, ada
tulisan yang menyejukkan dan menenteramkan hati, ada tulisan yang membangkitkan
semangat, ada tulisan yang membangkitkan emosi dan kemarahan, ada tulisan yang
membuat kesedihan, dan lain-lain.
Apapun jenis, tujuan, kandungan dan dampak
dari tulisan, sebuah tulisan merepresentasikan sikap, karakter, pendapat dan
pemikiran sang penulis maupun pemosting. Tulisan-tulisan atau
postingan-postingan yang ditayangkan di media sosial merupakan gambaran dari sang
pemosting.
Jika seseorang sering memosting
tulisan-tulisan tentang kebaikan, menunjukkan sang pemosting tulisan adalah
orang baik dan suka kebaikan. Jika seseorang sering memosting tulisan-tulisan
yang mengandung unsur ujaran kebencian terhadap pihak lain, menunjukkan sang
pemosting memiliki jiwa pembenci dan hatinya penuh kebencian. Jika seseorang
sering memosting tulisan-tulisan yang menenangkan dan menenteramkan hati,
menunjukkan sang pemosting memiliki hati dan jiwa yang tenang dan tenteram.
Isi postingan atau tulisan yang dibagikan
seseorang merupakan gambaran nyata dari kondisi orang tersebut. Dengan
menggunakan filosofi isi teko, apa yang keluar dari teko adalah merupakan isi
teko tersebut. Demikian pula halnya dengan fenomena di media sosial saat ini.
Apa yang keluar dari lisan/tulisan seseorang merupakan cerminan dari isi hati
dan pikiran orang tersebut.
Berdasarkan alur pemikiran tersebut di atas,
maka dapat kita pahami bahwa kemajuan teknologi media sosial saat ini telah
membantu dan memudahkan kita dalam mengungkap dan mengenal karakter seseorang.
Jika kita ingin mengetahui bagaimana karakter sebenarnya seseorang, maka kita
tidak perlu capek-capek mencari informasi kemana-mana, tetapi kita cukup
membaca profil dan riwayat postingan status di akun media sosial orang
tersebut.
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa akun media
sosial dapat diibaratkan seperti sebuah cermin yang memantulkan bayangan
karakter dan sikap sebenarnya sang pemilik akun. Sebuah cermin tidak akan
pernah bohong dalam menampilkan bayangan asli orang yang bercermin. Oleh karena
itu, berhati-hati dan berlaku bijaklah dalam menggunakan media sosial.
Kemajuan teknologi media sosial sebaiknya kita
manfaatkan untuk proses perbaikan dan peningkatan kualitas diri. Lebih baik
kita pergunakan media sosial untuk berlatih menulis untuk mengungkapkan ide,
pemikiran, gagasan dan sikap pandangan hidup kita.
Alangkah baiknya jika kita pergunakan media
sosial untuk berbagi manfaat dan menebar kebaikan untuk sesama. Kita manfaatkan
media sosial untuk mewarnai dunia ini dengan beragam pemikiran dan pandangan
hidup sehingga orang lain dapat memperoleh manfaat dan mengambil hikmah dari
adanya beragam perbedaan pandangan dan pemikiran tentang kehidupan. Kesadaran
akan adanya keberagaman pandangan hidup dan pemikiran ini akan melahirkan sikap
toleransi dan saling menghormati. Tumbuh suburnya sikap toleransi dan saling
menghormati di masyarakat akan dapat menciptakan tatanan kehidupan yang aman,
tenang, dan tenteram.[]
_____________________________________
*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar