Powered By Blogger

Rabu, 21 April 2021

PENGARUH PUASA TERHADAP KUALITAS KERJA

 

Sumber Gambar : https://www.employeehandbooks911.com/indikator-dan-faktor-yang-mempengaruhi-kualitas-kerja-karyawan/

PENGARUH PUASA TERHADAP KUALITAS KERJA

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 


 

Setiap orang pasti memiliki kebutuhan dalam kehidupannya, mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, kebutuhan tersier, dan lain sebagainya hingga kebutuhan-kebutuhan pendukung aktivitas sehari-hari. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang jumlah dan jenisnya beraneka ragam tersebut, setiap orang membutuhkan uang untuk membeli segala keperluan hidupnya. Dan untuk memperoleh uang setiap orang harus bekerja. Bekerja adalah satu-satunya cara seseorang agar mendapatkan uang, baik bekerja untuk orang lain maupun bekerja dengan membuka usaha sendiri. Intinya adalah setiap orang harus memiliki pekerjaan yang produktif agar mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri maupun kebutuhan hidup keluarganya.

 

Dalam melakukan pekerjaan, setiap orang dituntut untuk focus pada pekerjaannya dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Seseorang yang tidak focus pada apa yang dikerjakannya pasti akan menghasilkan hasil yang kurang maksimal dan bisa juga hasil pekerjaannya akan mengecewakan dan menimbulkan kerugian. Dalam bekerja juga dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas, baik kualitas kerjanya maupun kualitas hasil kerja. Setiap orang harus berorientasi process oriented, bukan hanya product oriented. Mengapa demikian? Karena jika prosesnya baik, maka pasti hasilnya juga baik. Tetapi sebaliknya, jika yang penting hasilnya baik, maka boleh jadi prosesnya tidak baik karena dilakukan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan dan melanggar aturan.

 

Sebagai contoh sederhana pada pada siswa sekolah. Jika seorang siswa berorientasi process oriented, maka ia akan belajar dengan giat dan rajin agar nilai ujiannya bagus. Ia akan berusaha belajar dengan giat dan bahkan menambah porsi waktu belajarnya dengan tujuan agar mampu mengerjakan soal-soal ujian dengan lancer dan hasil ujiannya maksimal. Sebaliknya, siswa yang berorientasi hanya product oriented, maka boleh jadi ia akan melakukan tindakan curang untuk mendapatkan nilai ujian yang bagus, seperti mencotek, bekerja sama dengan temannya waktu ujian, menggunakan joki ketika ujian, dan lain sebagainya. Siswa yang hanya berpikir product oriented akan berusaha sekuat tenaga untuk melakukan apapun, tidak memperdulikan caranya itu benar atau tidak, tidak peduli caranya itu sesuai aturan atau melanggar aturan, yang dia pikirkan hanyalah bagaimana caranya hasil ujiannya bagus. Seorang siswa product oriented tidak memikirkan bahwa tindakan berlaku curang itu tidak akan membawa manfaat pada dirinya di masa depan, bahkan boleh jadi malah akan merusak nama baik dan masa depannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara yang curang suatu saat pasti akan merugikan dirinya sendiri.

 

Demikian pula halnya dengan puasa. Puasa merupakan jenis amaliah ibadah yang berorientasi process oriented. Hasil dari pelaksanaan ibadah puasa Ramadan adalah mencapai derajat muttaqin (menjadi orang bertakwa). Derajat muttaqin tidak mudah didapatkan oleh setiap orang yang berpuasa. Mengapa? Karena derajat muttaqin hanya akan diperoleh oleh orang yang menjalankan puasanya dengan niat ikhlas lillahi ta’ala, memenuhi rukun dan syarat sah puasa, dan berdampak positif terhadap kesalihan sosial. Puasa yang mampu menghantarkan pelakunya mencapai derajat muttaqin adalah puasa yang berorientasi process oriented.

 

Puasa yang mendapatkan derajat muttaqin bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri sejak dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa yang hanya berada pada level menahan diri jasmani dari pemenuhan kebutuhan jasmani pula adalah tingkatan puasanya orang awam. Sedangkan tujuan puasa jauh lebih tinggi dari sekadar menahan rasa lapar dan haus, melainkan juga menahan rohani dari keinginan-keinginan negatif yang mampu mengotori hati dan jiwa, dan juga mampu membentuk kepribadian yang shaleh dan memiliki rasa empati pada sesama.

 

Puasa yang mampu membentuk pelakunya memiliki sifat-sifat orang shaleh dan memiliki kepribadian yang baik yang tercermin dari perubahan dirinya menjadi orang yang berakhlak mulia, berbudi luhur, peduli dan empati pada sesame, berorientasi kebaikan, dan meningkat amalan ibadahnya kepada Allah Swt dengan diiringi peningkatan derajat keikhlasannya, adalah puasa yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Hanya orang-orang yang terpilih saja yang akan mampu meraih derajat tinggi tersebut. Siapakah orang yang memperoleh derajat muttaqin tersebut? Apakah kita termasuk golongan tersebut? Semoga saja kita termasuk hamba-hamba Allah Swt yang mencapai derajat muttaqin melalui pelaksanaan ibadah puasa Ramadan tahun ini. Amin.

 

Puasa derajatnya orang muttaqin tidak akan hanya sekadar mampu menahan dirinya dari makan, minum, dan kebutuhan jasmani lainnya, tetapi harus juga berdampak pada peningkatan kualitas kehidupan, terutama kualitas kerja. Mengapa puasa harus berkaitan dengan kualitas pekerjaan? Karena puasa itu tidak hanya berorientasi kebutuhan kehidupan akhirat saja, melainkan juga berorientasi pada kebutuhan kehidupan duniawi. Orang yang berpuasa itu tetap harus berbuka dengan makanan dan minuman, juga disunnahkan untuk makan sahur karena di dalam makan sahur terkandung keberkahan dari Allah Swt. Dengan alur berpikir seperti ini, maka ketika seseorang berpuasa ia juga harus tetap memenuhi kebutuhan jasmani duniawi.

 

Karena puasa adalah ibadah yang memiliki keistimewaan tersendiri di hadapan Allah Swt, maka seyogyanya ibadah puasa yang dijalani juga harus mampu memperbaiki kualitas diri menjadi pribadi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas kinerja sehingga kehidupan duniawi juga semakin baik. Spirit puasa yang kita jalankan harus mampu meningkatkan pola kerja dan  level  kinerja kita menjadi semakin tinggi. Setujukah Anda dengan pemikiran seperti ini? Silakan dipikirkan! [].

 

Gumpang Baru, 09 Ramadan 1442 H (21 April 2021)

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer