Sumber Gambar : https://islamkita.co/sabar-dalam-islam/ |
PUASA DAN LATIHAN KESABARAN
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Sabar adalah salah satu sifat yang
disukai Allah Swt. Bersabar itu dalam kondisi apapun, baik dalam kondisi
kesusahan maupun dalam kondisi senang. Ujian dari Allah Swt itu tidak hanya
dalam bentuk ujian kesusahan hidup, karena boleh jadi Allah Swt juga sedang
menguji kita dengan bentuk kesenangan atau kecukupan hidup. Oleh karena itu,
dalam kondisi apapun kita tetap harus selalu bersabar. Bersabar adalah amalan
dinamis, bukan statis. Orang yang bersabar dalam kesusahan adalah orang yang
menerima dengan ikhlas takdir yang ditetapkan Allah kepadanya dengan terus
berusaha membebaskan diri dari kondisi yang sedang menimpa dirinya.
Orang yang sabar akan menerima takdir apapun
yang berlaku pada dirinya, termasuk takdir dirinya yang hidup susah tanpa
menyesali sama sekali mengapa hidupnya susah. Orang yang sabar bahkan selalu optimis
bahwa pasti ada hikmah kebaikan dari setiap kondisi yang sedang menimpanya. Maka
ia optimis bahwa Allah Swt akan menolongnya melalui usaha dan kerja keras
keluar dari zona tidak menyenangkan tersebut. Ia meyakini bahwa Allah Swt akan
selalu membersamai orang-orang yang sabar sebagaimana firman-Nya innallaha ma’a ash-shaabiriin,
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar (QS. Al-Baqarah [2] : 153).
Orang yang sabar adalah orang yang
memiliki semangat hidup tinggi. Orang yang sabar adalah orang berorientasi
kesuksesan. Orang yang sabar bukanlah orang yang lemah, tetapi orang yang kuat.
Mengapa? Karena orang yang sabar adalah orang yang penuh keoptimisan dalam
kehidupannya. Mereka tidak pernah berputus asa dari berharap dan berdoa kepada
Tuhan yang Maha Mengabulkan doa. Mereka tidak pernah mudah menyerah dan pantang
berputus asa.
Orang yang sabar memiliki kehidupan yang penuh kebaikan karena Allah Swt
senantiasa menyertai mereka. Keyakinan bahwa Allah Swt selalu bersamanya
menjadikan orang yang bersabar memiliki energy yang luar biasa untuk menaklukan
segala rintangan hidup dan menyelesaikan segala permasalahan kehidupan dengan
cara yang elegan. Bersabar adalah pola kehidupan yang penuh dengan kehormatan. Makanya
Allah Swt meninggikan derajat orang-orang yang bersabar dengan mengabarkan
berita gembira bahwa DIA bersama mereka. Alangkah beruntungnya orang-orang yang
bisa selalu dibersamai Allah Swt.
Puasa Ramadan yang diwajibkan atas
setiap muslim dan muslimat yang telah baligh dan tidak ada uzur secara syariat
memiliki hikmah kebaikan berupa melatih kesabaran. Orang yang berpuasa dilatih
untuk sabar merasakan kelaparan dan kehausan dalam kerangka menjalankan
perintah Tuhan. Kesabaran akan berbuah kebaikan dan kenaikan derajat. Kesabaran
dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan dijanjikan akan mendapatkan derajat
muttaqin. Derajat muttaqin tidaklah mudah didapatkan. Hanya orang-orang yang
benar-benar sabar dan ikhlas serta selalu berorientasi pada hikmah kebaikan
yang akan mendapatkan derajat muttaqin dengan izin-Nya. insyaAllah.
Rasa lapar dan haus yang menyerang orang
yang berpuasa adalah ujian kesabaran langsung dari Allah Swt untuk menguji dan
menilai siapakah orang-orang yang layak mendapatkan kebaikan dari-Nya. Tidakkah
kita eman-eman jika ujian yang langsung dari Allah Swt berupa rasa lapar dan
haus seharian dalam menjalankan ibadah puasa terlampaui tanpa ada nilai
kebaikan yang kita peroleh? Alangkah ruginya orang-orang yang melewatkan jamuan
Allah Swt berupa latihan kesabaran menjalani kewajiban ibadah puasa tanpa
mendapatkan kebaikan apapun selain rasa lapar dan dahaga? Semoga kita semua
yang hari ini sedang menjalankan ibadah puasa tetap dalam kesabaran dan
mendapatkan hikmah kebaikan dari Allah Swt. Amin. []
Gumpang Baru, 12 Ramadan 1442 H (24
April 2021)
*) Tulisan dalam artikel ini adalah
pendapat pribadi penulisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar