Powered By Blogger

Jumat, 23 April 2021

PUASA DAN BATASAN MANUSIA

 

Sumber Gambar : https://akurat.co/batasan-antara-manusia-dengan-robot-semakin-redup-di-cebit-2017


PUASA DAN BATASAN MANUSIA

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Manusia adalah makhluk yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan dan kekuatan. Ikan dapat menyelam dan berenang di dalam air tanpa alat bantu apapun, sedangkan manusia tidak mampu menyelam tanpa menggunakan alat bantu pernafasan. Burung dapat terbang bebas di udara tanpa menggunakan alat bantu apapun, sedangkan manusia tidak dapat terbang tanpa menggunakan alat bantu untuk terbang. Kijang mampu berlari dan bergerak dengan sangat cepat, sedangkan manusia tidak mampu bergerak secepat kijang kecuali menggunakan alat bantu mesin kendaraan bermotor. Ternyata jika hanya menggunakan kemampuan jasmani, manusia banyak kalahnya dengan binatang. Manusia pada kemampuan yang sama dengan binatang tertentu, selalu kalah. Jadi manusia memang makhluk yang lemah. Tidak ada yang pantas untuk disombongkan dalam kehidupannya. Hanya sikap tawadhu’ yang pantas dilakukan di setiap waktu sebagai manifestasi dari sikap ketundukanya pada kemahabesaran sang khalik, Allah Swt.

 

Walaupun sebagai makhluk yang minim kekuatan dan serba lemah, bahkan kalah kuat dibandingkan dengan bianatng, ternyata Allah Swt tetap bersikap adil kepada manusia. Di samping kelemahan yang dimiliki, Allah Swt juga membekali diri manusia dengan otak yang memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa. Otak dan akal adalah asset luar biasa yang diberikan Allah Swt kepada manusia. Melalui penggunaan otak dan akal inilah akhirnya manusia mampu melakukan apapun yang dilakukan binatang. Berkat penggunaan otak dan akalnya, manusia mampu membuat kapal selam untuk menyelam sampai dasar laut, membuat pesawat terbang untuk terbang seperti burung, dan membuat kendaraan bermotor untuk mampu bergerak atau berlari dengan cepat di jalan raya. Semua kemampuan tersebut dapat terwujud karena manusia mau menggunakan otaknya untuk berpikir dan akalnya untuk menalar dan berlogika.

 

Walaupun manusia mampu menciptakan teknologi apapun dengan menggunakan kemampuan otaknya, manusia tetaplah seorang makhluk yang memiliki keterbatasan kemampuan. Kemampuan berpikir otak manusia memang sangat luar biasa. Bahkan diperkiarakan manusia paling jenius di dunia pun baru menggunakan 10% kemampuan otaknya, sedangkan yang 90% masih menjadi rahasia Tuhan. Setiap orang harus menyadari keterbatasan yang dimilikinya tersebut. Keterbatasan yang dimiliki manusia adalah sebagai penanda bahwa dirinya bukanlah Tuhan yang Maha Serba Bisa. Sehebat apapun manusia mampu menciptakan teknologi canggih, tetaplah tidak akan mampu menggungguli kemahakuasaan Allah Swt. Secanggih apapun robot buatan manusia tetap tidak akan mampu menyamai kemampuan tubuh manusia dalam bergerak.

 

Puasa adalah ibadah yang diperintahkan Allah Swt untuk dikerjakan oleh umat Islam. Puasa merupakan ibadah yang membutuhkan kekuatan, perjuangan, kesabaran, dan kemampuan menahan diri. Makan dan minum adalah kebutuhan mendasar kita sebagai makhluk hidup. Tetapi dalam puasa, justru kita dilarang untuk makan dan minum selama kurang lebih 12 jam sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Ketika puasa kita akan merasakan rasa lapar dan dahaga serta tubuh yang lemah karena kehilangan energi. Apakah penderitaan dalam ibadah puasa dapat membahayakan keselamatan manusia? Kalau gak makan dan minum seharian itu apa tidak membahayakan kesehatan manusia? Sepintas mungkin kita akan berpikir bahwa puasa dapat membahayakan nyawa orang karena melarang untuk makan dan minum seharian penuh sejak fajar terbit dan masuk malam. Tetapi ternyata tidak demikian. Ibadah puasa yang diperintahkan Allah Swt walaupun menyebabkan kesusahan karena harus menahan rasa lapar dan haus tetap berada pada batas-batas kemampuan manusia.

 

Seberat apapun yang dirasakan ketika berpuasa, puasa tidak akan sampai menyebabkan kematian pada manusia. Mengapa? Karena tidak makan dan minum selama sekitar 12 jam itu masih ditolerir oleh tubuh manusia. Hanya memang orang yang berpuasa akan merasakan sekali dampaknya berupa rasa lapar dan haus yang sangat menyiksa serta kondisi tubuh yang lemah kehilangan energi. Mengapa Allah Swt memerintahkan kita menjalankan amalan ibadah yang menyiksa seperti itu? Mengapa Allah Swt mewajibkan amalan ibadah yang nyaris membahayakan keselamatan kita? Jawabannya adalah Allah Swt ingin mengajarkan kita agar menyadari keterbatasan kita sebagai makhluk. Kita adalah hamba Allah Swt yang penuh keterbatasan kemampuan dan kelemahan. Maka sangat tidak pantas kalau kita berlaku sombong dan angkuh. Puasa mengajarkan kita agar mengetahui batasan-batasan kita. Puasa mengingatkan kita agar jangan sampai kita melampaui batasan kita sendiri selaku makhluk dan hamba yang memiliki kewajiban untuk menyembah-Nya. Wallahu a’alam bish-shawab. []

 

Gumpang Baru, 11 Ramadhan 1442 H (23 April 2021)

 

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer