Powered By Blogger

Kamis, 29 April 2021

PUASA DAN DERAJAT KETAKWAAN

Sumber Gambar : https://palembang.tribunnews.com/2016/07/02/takwa-lahir-dan-takwa-batin

 

PUASA DAN DERAJAT KETAKWAAN

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Tujuan diperintahkannya puasa Ramadan adalah untuk menjadikan orang-orang yang beriman mencapai derajat muttaqin (bertakwa). Puasa Ramadan dapat menjadi sarana umat Islam untuk menjadi orang-orang bertakwa. Puasa Ramadan pasti dapat menjadikan seseorang mencapai derajat muttaqin. Tetapi, apakah puasa yang kita jalankan sekarang mampu menjadikan kita menjadi muttaqin? Maka jawabannya adalah tidak tahu karena kita tidak dapat menjamin bahwa puasa kita pasti diterima oleh Allah Swt.

 

Muttaqin adalah derajat tertinggi yang diberikan Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya yang mampu menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan baik, yaitu memenuhi syarat sah, rukun puasa, dan ikhlas lillahi ta’ala serta berdampak pada kesalihan social. Untuk menjalankan puasa yang berdampak positif pada kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrowi tidaklah mudah. Hanya hamba-hamba yang memiliki kebersihan dan kesucian hati saja yang akan mampu menjalankan ibadah puasa seperti itu. Artinya tidak semua orang Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadan akan mendapatkan derajat muttaqin.

 

Balasan dari ibadah puasa Ramadan adalah misteri, tiada seorang pun yang mengetahui kualitas dari puasanya. Hanya Allah Swt sajalah yang akan menilai kualitas puasa setiap orang dan Allah Swt pula yang akan memberikan balasan. Dengan demikian, tidaklah pantas kalau ada seseorang yang merasa paling baik dan benar ibadah puasanya dengan mencemooh ibadah puasa orang lain seolah-olah dia tahu persis bahwa puasanya diterima Allah Swt. Semoga kita semua tidak sampai menjadi orang yang sepertti itu. Na’udzu billahi min dzalika.

 

Derajat muttaqin memang tidak mudah diraih dan tidak sembarangan orang akan meraih derajat mulia tersebut. Tetapi bukan berarti lantas menyurutkan niat kita untuk berusaha meraihnya. Muttaqin adalah derajat kemuliaan yang dijanjikan Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya agar saling berlomab-lomba menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan sebaik-baiknya. Maka, marilah kita berlomba-lomba dalam kebajikan selama bulan Ramadan ini untuk meraih derajat muttaqin. Marilah kita berdoa dan berharap pada Allah Swt agar ibadah puasa Ramadan yang kita jalannkan dapat dinilai tinggi oleh Allah Swt dan Allah Swt berkenan memberikan derajat muttaqin kepada kita. Allahumma Aamiin.

 

Puasa itu bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga serta kebutuhan biologis lainnya, melainkan juga menahan dari hawa nafsu yang cenderung ingin menguasai dan mendominasi kehidupan manusia. Puasa bertujuan untuk memperkuat sisi spiritual dan kerohanian kita agar kita mampu mengendalikan hawa nafsu kita. Melalui puasa kita dilatih untuk memperkuat spirit kebaikan kita dan menekan sisi nafsu duniawi kita dan memperbanyak tujuan ke akhirat. Dengan puasa, kita dilatih untuk tidak hanya memikirkan kehidupan duniawi saja tetapi juga memikirkan dunia akhirat.

 

Melalui puasa kita dilatih untuk peka terhadap kondisi orang-orang lain di sekitar kita yang kehidupannya jauh di bawah kita. Melalui ibadah puasa kita dilatih untuk membangunkan kembali rasa empati dan kepedulian social kita kepada kehidupan sesama manusia. Mungkin selama setahun penuh kita hanya memikirkan ego dan kebutuhan pribadi kita saja, maka dengan puasa Ramadan kita disadarkan untuk juga memikirkan kehidupan orang-orang di sekitar kita yang hidupnya tidak seberuntung kita. Dengan merasakan rasa lapar dan haus seharian penuh diharapkan jiwa kita tergugah kesadarannya untuk menghargai orang lain dan juga menghormati orang lain. Dengan terbangunnya kesadaran spiritual kita dan empati kita terhadap sesama, maka akan dapat terwujud sosok pribadi yang baik, yaitu baik secara individual dan juga baik secara social. Maka kehidupan yang masyarakatnya penuh kebaikan akan mendapat rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

 

Gumpang Baru, 14 Ramadan 1442 H (26  April 2021)

*) Tulisan dalam artikel ini adalah pendapat pribadi penulisnya.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer